Tuntunan Membaca Doa Berbuka Berbagai Versi, Utamanya Berdoa Setelah Berbuka

- Kamis, 23 Maret 2023 | 12:18 WIB
Hari ini hari pertama puasa Ramadhan 1444 H. Mari sempurnakan ibadah puasa dengan doa.   (tangkapan layar @ramadhan.risalahislam.com)
Hari ini hari pertama puasa Ramadhan 1444 H. Mari sempurnakan ibadah puasa dengan doa. (tangkapan layar @ramadhan.risalahislam.com)

 

Porospos.com -- Hari ini, hari pertama umat Muslim di Indonesia melaksanakan ibadah puasa Ramadahan 1444 H atau di tahun 2023. Setelah sahur dinihari tadi, hari ini juga nanti keika waktunya kita akan berbuka. Sebagai penutup ibadah puasa hari ini.

Berdoa merupakan salah satu etika yang dianjurkan untuk dilakukan pada saat berbuka puasa. Terdapat berbagai versi doa buka puasa yang dijelaskan dari berbagai keterangan hadits.

Berbagai versi doa buka puasa ini sebagaimana dilansir dari NU Online. Dibaca Sesudah Berbuka atau Sebelumnya?

1. Riwayat sahabat Mu’adz bin Zuhrah اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu "Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka."

2. Riwayat Sahabat Abdullah bin ‘Umar Baca Juga: Inilah Doa Lengkap Berbuka Puasa ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaallah."

Baca Juga: Ini Niat Puasa, Bahasa Arab, Latin, dan Boleh Dibaca Kalau Tak Hapal

3. Kitab Fathul Mu'in Di dalam Kitab Fathul Mu'in juz 2 halaman 279 dijelaskan, ketentuan doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan lafal doa dalam hadits riwayat Mu’adz bin Zuhrah.

Sementara lafal doa dalam hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Umar ditambahkan ketika seseorang berbuka dengan menggunakan air. Berikut penjelasannya:


وَيُسَنُّ أَنْ يَقُوْلَ عَقِبَ الْفِطْرِ: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَيَزِيْدُ - مَنْ أَفْطَرَ بِالْمَاءِ -: ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى.

“Disunnahkan membaca doa setelah selesai berbuka 'Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika aftharthu' dan bagi orang yang berbuka dengan air ditambahkan doa: 'Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah'."

 

4. Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyah Iqna Dalam kitab tersebut, dijelaskan juga doa berbuka puasa sebagaimana dilansir NU Online berikut.

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika

afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu

Halaman:

Editor: Petrus Pramono

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler

X